Selasa, 28 Desember 2010

DEMOKRASI DAN ISLAM DARI SUDUT PANDANG KEADILAN.

Intiduction
Banyak orang yang bertanya manakah yang adil pada saat demokrasi diterapkan ataukah pada saat Islam diterapkan?? Kenapa pertanyaan ini muncul? Mungkin karena udah terlanjur kecewa dengan pelaksanaan sistem demokrasi di Indonesia hari ini yang mengkampanyekan penegakan  keadilan, tapi toh sampai hari ini keadilan macam apa yang diberikan kepada rakyatnya. Coba kita tengok fakta-fakta yang terjadi saat ini justru tidak ada satupun cerminan keadilan yang dikempanyekan tersebut atas nama demokrasi? Dibidang pendidikan misalnya justru mahasiswa dihadapkan dengan undang-undang sebut saja UU-BHP (Badan Hukum Pendidikan) yang tidak pro terhadap mahasiswa yang tidak mampu bahkan dikenakan dengan biaya yang tinggi, ini berarti ada komersialisasi didunia pendidikan kita dan hanya yang punya uang sajalah yang nantinnya bisa kuliah di PTN. Kemudian bagaimana di Hukum? Ternyata, tambah parah juga.! Adanya MARKUS (Makelar Kasus) ditubuh Penegak hukum kita semakin memperparah keadaan, banyaknya kasus yang tidak terselesaikan ditambah lagi adanya dugaan KKN dan lain sebagainya, belum lagi penegakan hukumnya yang tidak adil sebut saja misalnya Mbak Minah yang dituduh mencuri 2 buah kakao masa percobaannya 3 bulan sementara para perampok uang negara hanya dihukumi seringan-ringannya, kalau kita gunakan logika matematika untuk membandingkan hukuman yang dilimpahkan pada Mbak Minah dan Koruptor 10 M, misalkan mbak minah mencuri 2 buah kakao dengan harga 2 ribu dengan penjara 3 bulan  maka koruptor yang 10 M tadi akan dipenjara selama anggap saja korupsi 10 ribu berarti penjara 1 tahun maka koruptor tadi akan dipenjara selama 1 juta tahun dan kalau tidak selesai di dunia nanti dilanjutkan di akhirat kelak, belumlagi yang kurupsi 6,7 T seperti yang dirampok oleh perampok uang Negara pada saat Kasus Century Gate 2009.
Sekarang kita lihat bagaimana di bidang sosial-budaya?? Peningkatan 1000 % pelanggaran pidana, ayah memperkosa anak kandungnya, anak membunuh ayahnya, pembunuhan berantai dan pembunuhan multilasi dan masih banyak yang lainnya, belum lagi kasus perzinahan antara suka sama suka yang menurut BKKBN 2008 ternyata gadis remaja kita 62% tidak perawan lagi dan 18 % di antaranya pernah melakukan aborsi apalagi perbuatan amoral ini setiap tahunnya mengalami kenaikan. Terus bagaimana di dunia politik kita hari, di dunia Legislatif kita yang diagung-agungkan oleh mereka yang ada diparlemen hari ini?? Justru semakin tidak bisa dipercaya, semakin hari semakin tambah jadi.! Mereka lupa bahwa yang mereka bawa itu adalah amanah rakyat. Kalau kemudian bukan aturan Allah yang kalian legislasikan di sana lebih baik jangan kamu masuk di situ karena cari dosa saja. Oleh karena itu segeralah bertaubat kepada Allah agar bisa diampuni dosa-dosa yang telah kita perbuat.
Nah marilah kita sentuh bagaimanakan keadilan ketika Islam diterapakan?? Tentu pertanyaan ini belum bisa dijawab secara lengkap karena pada hari ini indonesia belum pernah mengambil syari’ah islam secara kaffah untuk mengatur tatanan kehidupan kita sampai pada aspek pemerintahan. Oleh karena itu dukunglah penerapan penegakan Syari’ah Islam (Selamatkan Indonesia dengan Syari’ah) agar bisa kita lihat ternyata Islam sangat adil dalam menyelesasaikan masalah rakyat. Untuk mengetahui bagaimana islam bisa mengatur semuannya bisa didiskusikan lebih mendalam tentang penegakan Syari’ah Islam dan Khilafah sebagai sistemnya karena ada statement bahwa syari’ah tanpa negara itu sama dengan angan-angan dan Negara tanpa Syari’ah itu sama dengan kesewenang-wenangan.

Demokrasi VS Islam
Demokrasi dan islam biasa orang katakan identik bahkan ada juga sebagian yang menyatakan Demokrasi = Islam atau Demokrasi produk dari Islam. Alasan mereka menyatakan ini mungkin ada dua alasan:
Pertama, Mungkin tidak tahu (bodoh) karena dia memang tidak mau mencari tahu sehingga mereka katakan saja sama.  Kedua, mereka sudah tahu tetapi mereka tidak mau tahu, itu dikarenakan kesombongannya dalam memahami islam sehingga  mereka menklaim islam kan ada syura’nya, dalam demokrasi pun ada syura’nya sehingga mereka katakan islam dan demokrasi sama.
Tetapi ingat bahwa setiap yang memiliki persamaan itu belum tentu dia sama contoh misalnya: monyet punya tangan, telingan, kaki, kepala, bisa berjalan, bisa duduk, bisa berlari manusiapun begitu, monyet bisa bicara manusia pun juga bisa bicara. Apakah bisa dikatakan bahwa manusia = monyet..??? tentu tidak bisa
Nah, Pada diagram dibawah ini akan terlihat bahwa islam dengan demokrasi ternyata berbeda.
Pokok Persoalan
Islam
Demokrasi
1.        sumber
Allah swt
Akal manusia
2.        Pedoman
Alquran dan hadist
Undang-undang
3.        Pembuat hukum
Allah swt
Wakil rakyat dan koncon-konconya
4.        Tolak ukur
Kebenaran yang pasti (qot’i)
Berubah-ubah
5.        Penghapusan hukum
Hukum yang jelas hallal haramnya tidak di hapus
Tergantung dari suara mayoritas, belum tentu benar karena yang hallal bisa jadi harram dan yang harram bisa jadi hallal
6.        Perubahan hukum
Tergantung ilatnya(daruroh)
Tergantung kepentingan
7.        Pengambilan hukum
Dalil syar’i yang kuat berdasarkan ijtihat para fuqaha
Mayoritas dan belum tentu para fuqoha
8.        Penyelesaian masalah
Musyawarah (syura)
Votting/pemungutan suara
9.        Kebenaran
Syari’ah
Mayoritas
10.    Kewajiban negara
Melaksanakan syari’ah islam untuk kemaslahantan manusia
Menjaga kepentingan masing-masing penguasa dan rakyat banyak yang kelaparan
11.    Sosial politik antara laki-laki dan wanita
Sama di semua urusan kecuali kepala negara
Sama total
           
Banyak sekali perbedaannya sebenarnya terutama dicabang-cabangnya tetapi yang disoroti penulis hanya pada aspek pokoknya saja. Sehingga terlihat bahwa islam dan demokrasi sangatlah berbeda.
Kesimpulan.
            Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa demokrasi tidak bisa dijadikan sebagai sistem yang adil dan mampu menyelesaikan masalah ummat apalagi dijadikan sebagai pandangan hidup karena demokrasi bertentangan dengan islam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar